Minggu, 31 Agustus 2014

Memilih Pot

Sahabat tabulampot.

Setelah menyiapkan media tanam (tanah : sekam : pupuk kandang = 1 : 1 : 1) dan bibit tanaman buah, siapkan juga wadahnya. Seiring perkembangannya tabulampot juga menjadi ajang kreatifitas para penggemar tabulampot. Sehingga wadah yang digunakan tidak terbatas pot. Berbagai wadah bisa digunakan baik yang baru maupun bekas seperti polybag, tong/drum, planter bag, terpal yang dijahit, kemasan bekas minyak goreng, bekas susu, sepatu, celana jins, karung plastik, tabung televisi, lemari es, aquarium dll.







Pertimbangan pertama adalah daya tahan pot. Pot dari semen relatif tahan lama dibandingkan pot dari platik. Namun pot dari semen jauh lebih berat dari pot dari plastik, butuh 2-3 orang jika memindahkan pot dari semen, apalagi sudah berisi media tanam dan tanaman. Saat ini ada juga pot campuran plastik dan karet, sehingga tidak mudah pecah dan tahan lama. Daya tahan pot dipilih minimal 5 tahun. Akan merepotkan jika 1-2 tahun harus gonta ganti pot.


Ukuran menjadi penting manakala tanaman yang ditanam tumbuh besar dan tinggi. Tidak akan mudah roboh jika tertiup angin, jadi tidak perlu khawati saat tanaman mulai berbunga dan akan berbuah, saat hujan angin menerpa tanaman lebih aman. Ukuran yang lebih besar akan menampung volume media tanam yang lebih banyak. Media tanam sebagai tempat berkembangnya akar akan lebih leluasa bergerak dan tumbuh. Pertumbuhan akar yang baik akan menopang batang pohon dan membantu tanaman memperoleh nutrisi untuk makanannya, harapannya tanaman tumbuh baik. Sesuaikan jenis tanaman yang ditanam dengan ukuran pot. Pilih yang berdiameter 40-50 cm dan tinggi minimal 30 cm.

Harga bagi sebagian orang tidak menjadi persoalan, namun bagi sebagian yang lain menjadi persoalan penting. Misal harga pot dari semen lebih mahal dibandingkan harga pot dari plastik. Bukan berarti pot yang lebih mahal tidak pecah. Pot dari semen jika salah penanganan akan pecah juga. Harga pot yang murah bukan berarti tanaman tidak bisa tumbuh dan berbuah. Karung bekas biji plastik dengan harga Rp. 1.000 pun bisa dipakai.


Silahkan pilih sesuai keinginan dan kreatifitas anda. Apapun itu jangan sampai menjadi halangan untuk mulai menanam. Barang bekas juga bisa menjadi pilihan. Pilihan membuat Indonesia menjadi lebih hijau.




Senin, 25 Agustus 2014

Memilih Bibit

Semua bisa menanam, dan semua bisa ditanam!

Hmm…bagaimana? Mudah-mudahan ini bisa menambah semangat dan memotivasi untuk mulai tabulampot.

Oke, mari memilih bibit buah. 

Karena ini tabulampot, pilihannya adalah tanaman buah.Kalau anda mau menanam yang lain silahkan, tidak ada yang melarang J. Opini saya adalah semua tanaman buah bisa ditanam di pot. Tapi mengenai hasil, tentu itu persoalan lain.

Sehingga  jika dikembalikan kepada maksud dan tujuan tabolampot. Maka, keterbatasan lahan lah yang menjadi alasan pertama kita menanam di pot. Misalnya tinggal di perumahan, seperti saya, dengan halaman tersisa 4 m2. Tinggal di ruko, tidak ada tanah tersisa untuk menanam. Apalagi tinggal di rumah sewa, kalau pindah repot harus bawa tanaman. Kedua, menanam tanaman buah selain sebagai penghijauan di tempat tinggal kita, tentu dengan harapan buahnya dapat dinikmati. Jadi tidak saja mendapatkan pemandangan indah dengan warna hijau, buahnya dapat dimakan bahkan dibagikan dengan jiran tetangga.

Jadi jangan memilih durian, kelapa, rambutan. Menurut saya tanaman itu lebih cocok ditanam di tanah. Selain karena tanamannya butuh lahan yang luas, jika ditanam di pot, usaha yang dilakukan belum tentu sebanding dengan hasilnya. Pilihan yang lain masih cukup banyak. Coba yang lain seperti jambu, mangga, kelengkeng, tin, putsa, anggur, dan masih banyak lagi. Jenis  jambu ada jambu air, jambu bol, jambu biji. Masing-masing jambu tersebut punya varitas yang bermacam-macam lagi. Untuk jambu air ada jambu air madu deli, jambu air kesuma merah, jambu citra, dll.
Silahkan anda memilih dari sekian banyak pilihan tersebut.

Untuk memilih pasangan hidup kita harus mengetahui bibit, bebet dan bobotnya. Sama dengan memilih bibit. Artinya asal usul bibit harus jelas. Apakah dari cangkok, stek, sambung pucuk. Ini penting agar kita tidak kecewa dikemudian hari. Tanyakan langsung ke penjual tentang asal usul bibit. Hindari bibit dari biji karena akan butuh waktu lebih lama untuk berbuah. Saran saya, beli langsung dari penangkarnya. Sebagai penangkar mereka mempunyai pohon induk unggulan yang diambil entresnya untuk diperbanyak menjadi bibit baru yang membawa sifat sama dengan pohon induknya.

Daerah yang terkenal dengan rabutannya yaitu kota Binjai layak dikunjungi. Karena sebagai salah satu penghasil buah, tentu banyak penangkar-penangkar bibit buah. Satu yang saya ketahui Kelompok Pondok Mulia Tani di jalan Umar Baki Kec. Binjai Barat. Kelompok tani tersebut memiliki varitas unggulan yaitu jambu air madu deli hijau varitas.net/dbvarietas/varimage/Jambu%20air%20Deli%20Hijau.pdf dan jambu air kesuma merah. Varitas tersebut sudah disebar ke seluruh Indonesia sebagai varitas unggulan Sumatera Utara.

Saya menanam jambu awal sebagai perdana tabulampot.  Jambu air jenis madu deli hijau. Alasannya menanamnya mudah, setahun sudah mulai belajar berbuah. Dapat menghasilkan buah yang manis dan renyah. Pohon dapat ditanam di pot ukuran diameter 50-60 cm. Tinggi pohon 2-2,5 m. Nilai tambahnya lagi jambu air bisa berbuah tanpa mengenal musim, tentunya jika melakukan perawatan secara optimal. Ini sangat memotivasi saya. Saran saya untuk para pemula, untuk memilih jenis tanaman buah yang mudah ditanam terlebih dahulu. Jika anda sudah yakin bisa, silahkan memilih jenis tanaman buah yang lain.

Informasi sangat mudah diperoleh, apalagi di internet. Banyak macam ragam buah beserta cara menanamnya dapat di akses langsung. Jadi tidak perlu ragu-ragu. Mulai menanam, mulai sekarang.

Salam tabulampot!

Sabtu, 16 Agustus 2014

Media Tanam

Media tanam adalah tempat pertumbuhan akar. Fungsi akar sebagai alat tanaman menyerap makanan. Sebagai tempat unsur-unsur hara yang akan diserap oleh akar, kita perlu menyiapkan media tanam yang baik. Media tanam yang baik harus subur dan kaya akan unsur hara, dapat menjadi tempat pertumbuhan akar, bisa menopang tanaman.

Ada berbagai macam media tanam selain tanah digunakan juga pasir, sekam bakar, cocopeat, zeolit, dll. Kita pilih yang paling mudah diperoleh yaitu tanah. Untuk mendapatkan media tanam yang baik kita harus rela merogoh kocek untuk membeli tanah. Untuk kota Medan tidak sulit mencari penjual tanaman di pinggir jalan, disitu ada dijual tanah yang sudah dikemas per karung. Harga mulai Rp 10.000. Contohnya saja di seputaran bundaran Tugu Adipura Medan. Tanah yang dijual tersebut adalah tanah humus yang diambil dari daerah Medan Tuntungan. Fisik tanah yang subur secara kasat mata berwarna hitam. Mumpung ada di tempat penjual tanaman, jangan lupa sekalian saja beli pupuk kandang.

Pupuk kandang adalah kotoran hewan yang sudah matang. Matang maksudnya sudah mengalami proses  fermentasi. Cara mengenali kotoran hewan yang sudah matang adalah dengan mencium aromanya, jangan dimakan
J. Bau yang khas kotoran hewan sudah tidak tercium, bahkan aromanya seperti tanah. Kotoran hewan yang paling mudah didapat adalah kotoran lembu. Sudah dikemas per karung dengan harga mulai Rp 10.000. Selain kotoran lembu dapat juga digunakan kotoran hewan lain seperti kambing, burung peliharaan,burung puyuh, unggas, kelelawar, dll. Pupuk kandang kaya akan unsure hara yang dibutuhkan tanaman.



Kulit gabah padi atau disebut sekam. Tidak semua penjual tanaman menjualnya. Kalau anda kesulitan coba mencarinya agak kepinggiran kota Medan yang masyarakatnya masih ada menanam padi. Cari kilang padi yang menggiling gabah kering menjadi beras. Biasanya sekam tersebut dijual relatif murah. Daerah yang ada kilang padi tepat dipinggiran jalan Jl. Medan-Deli Tua, Jl. Tanjung Anom, di Jl. Medan-Binjai agak masuk ke dalam (tidak berada tepat di pinggir jalan).


Campur tanah, pupuk kandang dan sekam. Perbandingan volume 1 : 1 : 1. Anda sudah memiliki media tanam yang baik dan subur. Boleh juga ditambahkan dolomite. Pupuk dolomite berasal dari batuan alam yang sudah dihaluskan.



Mari mulai menanam.




Senin, 11 Agustus 2014

Tabulampot Medan

Tabulampot adalah singkatan tanaman buah dalam pot. Maksudnya adalah menanam pohon buah di media tanam dan ditempatkan dalam wadah sebuah pot. Dalam perkembangannya berbagai wadah yang digunakan tidak saja pot, tetapi berupa drum, polibag, terpal yang dijahit, planter bag, dll.
Tabulampot Jambu Air dengan wadah Planterbag

Medan adalah sebuah kota di provinsi Sumatera Utara. Sebagai kota terbesar ke-3 di Indonesia mengakibatkan lahan-lahan di perkotaan semakin berkurang, karena dijadikan tempat tinggal atau tempat perdagangan.

Tabulampot Medan mengajak seluruh rakyat Indonesia, khususnya di Kota Medan untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang ada untuk menanam. Dan ini sejalan dengan program pemerintah Kota Medan dalam upaya menjadikan Kota Medan sebagai Kota Hijau atau Green City.